K.H. Abdullah Gymnastiar
Pengklasifikasian karyawan dan pejabat kantor
ini diekati dengan istilah hukum yang digunakan dalam agama Islam. Pendekatan
ini samasekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah
hukum tersebut, melainkan hanya sekedar guna mempermudah pemahaman kita
karenamakna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita.
Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan menilai diri
sendiri.
(Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun
Najib)
1. Karyawan / Pejabat "Wajib"
Tipe karyawan atau pejabat wajib ini memiliki
ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga
ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
- Dia
sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya yang selalu
bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiaan siapapun yang
berjumpa dengannya.
- Tutur
katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan
pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang,
penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan,
orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa
tertekan.
- Akhlaknya
sangat mulia, membuat setiap orang meraskan bahagia dan senang dengankehadirannya,
dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan
merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya
2. Karyawan / Pejabat "Sunnah"
Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini adalah :
kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa
kehilangan..
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang
telah diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya
saja ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak
begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan
bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan
sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih
atas, yang lebih utama.
3. Karyawan / Pejabat "Mubah"
Ciri khas karyawan atau pejabat tipe ini adalah
: ada dan tiadanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia
mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat maupun
mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak
mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan
kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktiflainnya. Sehingga
kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar saja.
Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang
sekali-kalinya ini tak bermakna. Harus segera dipelajarilatar belakang dan
penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja,
mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.
4. Karyawan / Pejabat "Makruh"
Ciri dari karyawan dan pejabat kelompok ini
adalah : adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi masalah.
Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja
dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya
membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat
terwujud bila ia tidak ada.
Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya
mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan
selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.
5. Karyawan / Pejabat "Haram"
Ciri khas dari kelompok ini adalah :
kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena
menguntungkan.
Orang tipe ini adalah manusia termalang dan
terhina karena sangat dirindukan "ketiadaannya". Tentu saja semua ini
adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali
kepada dirinya sendiri.
Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis
yang bisa menjalar. Sering memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah,
serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas
ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat
masalah. Pendek kata di adalah "trouble maker".
Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori
yang mana...?
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar
hidup yang hanya sekali ini kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang
terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia yang
"wajib ada". Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar